Sejarah OLYMPIC
Au Bintoro mulai membuka usaha pada tahun 1980. Ia merasa toko furniture terlalu memberatkan konsumen dengan ongkos kirim yang mahal. Untuk mengangkat dibutuhkan beberapa orang dan tidak bisa mengangkut banyak barang sekaligus. Agar bisa diangkut dalam jumlah besar, solusinya membuatnya dapat dibongkar pasang (knock down)
Produk OLYMPIC
Produknya telah memberikan keuntugan, namun Au tidak berani menjual secara masaal dan lebih memilih menjual melalui pesanan. suatu saat, ada seorang konsumen membatalkan pesan ribuan furniture. akibatnya produk dan bahan baku menumpuk, Au nekad menjual meja pesanan itu ke toko-toko furniture. Ternyata laku keras dan habis terjual. Produk tersebut diberi merk " Olypic Furniture " yang terinspirasi dari Olimpiade XXIII tahun 1984.
Dampak Krisis Moneter
Saat krisis moneter, harga bahan baku naik, karyawan minta naik gaji dan 5 dari 10 konsumen membatalkan pesanannya. Untuk mengatasi ini perusahaan menjual separuh lahan dan gedung di sentul yang awalnya direncanakan sebagai pusat produksi terpadu. Krisis membuat Au bekerjasama dengan peritel besar seperti Carrefour, Giant dan gerai kredit.Columbia agar konsumen lebih mudah mendapatkan dana.strategi ini berhasil mengembalikan penjual olypic ke tingkat semula.
Melakukan Kerjasama
Tahun 2003 bekerjasama dengan Garant mobel International mendirikan Garant Mobel Indonesia (GMI) Olimpic memiliki saham 75%. GMI menghubungkan pemasok dan para peritel mebel merek "Garant" asal Jerman dan "merek kelas atas" milik Olympic Group. Usaha ini menciptakan merek MER.
Perkembangan Bisnis
PT. Cahaya Sakti Furintraco
PT. Cahaya Sakti Multi Intraco
PT. Furnimart Mebelindo Sakti
PT. Cahaya Sakti Lintang Surya
Garand Mobel Indonesia
Mempunyai 70 cabang dengan 36.000 toko baik tradisional retail outlet maupun modern retails outlet dan diekspor ke lebuh dari 100 negara.
4 KUNCI MANAJEMEN OLYPIC
Marketing
1. Peka terhadap Masalah Konsumen
2. Memperkuat Pasar Lokal
3.Melakukan Penetrasi ke pedesaan dengan mengembangkan furnimart
Produksi
1. Inovasi
2. Mengeluarkan produk-produk baru dengan desain yang baru
3. Efisiensi proses produksi
Sumberdaya Manusia (SDM)
1. Merekrut tenaga kerja ahli dan terampil
2. melakukan pengembangan SDM
Keuangan
1. Pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip GCG
Penentu Kesuksesan Belajar Dari Pencarian Kerja
20 % HARD SKILL
1. keterampilan Teknis
80% SOFT SKILL
1. komunikasi
2. kemampuan memimpin
3. Integritas
4. Interpersonal
Proses Rekruitmen
1. Psikotest
2. Interview :
- komunikasi
- 5 sifat baik dan 5 sifat buruk
- kemampuan mengambil keputusam
3. Debat
4. Market Insight
KSF Fungsi sumberdaya manusia (SDM)
- Rekruitmen
- Pelatihan dan penempatan
- Kinerja dan pengembangan
- Renumerasi
- Carier Plan dan Program Pensiun
KSF FUNGSI PRODUKSI
- Pemilihan bahan baku dan suplier - PEMBELIAN
- Proses produksi - PRODUKSI
- Penyimpanan bahan baku dan barang jadi - LOGISTIK
- Pengawasan mutu dan pengembangan - R&I
- Pemeliharaan - TEKNIK
- Perencanaan kebutuhan barang jadi hingga kebutuhan bahan baku - PPIC
Pembicara
Dr. David Sukardi Kodrat, MM., CPM
Penulis
Soni Irawan
Komentar
Posting Komentar